|
| Friday, June 15, 2007 |
| Muqadimah |
| “Surabaya ? Oh kota pahlawan itu ya ?”. Itu mungkin hanya untuk puluhan tahun lalu dan sampai sekarang. Tapi siapa tahu suatu saat nanti Surabaya tidak dikenal sebagai kota pahlawan lagi tapi sebagai kota yang sangat semrawut di segala aspek. Itu tentu saja bukan hanya gurauan belaka. Fakta – fakta di lapangan membuktikan. Jalan raya semrawut, terminal semrawut bahkan jembatan juga ada yang semrawut. Itu tentu saja merusak citra Surabaya sebagai salah satu kota yang besar di Indonesia. Betul bukan ? |
posted by Pr_@m! @ 8:36 PM  |
|
|
|
|
| JUNI YANG PADAT |
| Bulan Juni ini adalah bulan yang sangat padat jadwalnya bagi saya. Di bulan ini saya harus ulangan semester, Rapat persiapan MOS dan mengikuti Kompas WebBlog Competition. Tentu ini sangat menguras tenaga dan pikiran, mengingat saya harus membagi waktu untuk belajar, mendesain blog, menulis artikel dan hunting foto. Tentu pengalaman yang menarik adalah saat hunting foto dengan cara turun langsung ke jalan untuk melihat fakta yang sebenarnya. Percuma kita banyak – banyak menulis artikel jika kita tak tahu langsung fakta di lapangan, hanya tahu dari Koran, televisi, atau internet. Betul begitu bukan ? Kami melihat banyak sekali kesemrawutan di kota Surabaya tercinta ini. Bukan hanya reklame yang semrawut tapi juga angkutan kota, mobil dan motor yang parkir, kali yang tak bersih dsb. Kesemrawutan – kesemrawutan seperti yang sudah saya sebutkan di atas akan saya tulis di blog ini juga. |
| posted by Pr_@m! @ 8:33 PM |
|
|
|
|
| REKLAME, ANTARA ESTETIKA DAN PAD |
Semakin hari semakin banyak saja papan – papan reklame yang bertebaran di Surabaya. Jika tertata dengan baik tentu bukan masalah yang besar karena dapat mendatngkan kas untuk pemerintah. Tapi jika semrawut itu malah akan menghilangkan aspek estetika dan kenyamanan. Seperti dimuat dalam Harian KOMPAS Jawa Timur - Kamis, 16 Feb 2006 Halaman: 3. Di siitu dikatakan bahwa Pemerintah Kota Surabaya dinilai hanya
memperhitungkan aspek pemasukan untuk pendapatan asli daerah tanpa
memperhitungkan aspek estetika dan kenyamanan. Itu tentu saja tidak seharusnya terjadi.
Gambar di atas adalah salah satu contoh reklame yang ada di Jalan Wonokromo Seperti yang anda lihat pada gambar di atas, reklame yang ada di Jalan Wonokromo tampak sangat semrawut. Jika reklame – reklame di Surabaya di atur dengan baik tentu saja itu akan menambah nilai plus Surabaya. Selain Surabaya punya Adipura, taman – taman kota yang bagus Surabaya juga akan enak dilihat karena reklame – reklame ikut memperindah kota. |
| posted by Pr_@m! @ 8:30 PM |
|
|
|
|
| TERMINAL JUGA SEMRAWUT LOH !! |
Angkutan kota di Surabaya memang banyak sekali. Sehingga sering terjadi kesemrawutan di sana – sini. Di jalan raya maupun di terminal – terminal. Mungkin orang kita (indonesia) sudah biasa dengan hal - hal seperti itu sehingga tak ada upaya yang serius dari Pemerintah Kota Surabaya tentang hal ini. Ini tentu saja sangat disayangkan.
Seperti anda lihat di atas, terminal itu amat semrawut, ada yang parkir serong malah. Di foto kiri malah lebih parah, dengan santainya sopir angkot memarkir angkotnya di depan rambu dilarang berhenti. Apa rambu itu hanya dianggap pajangan saja ?
Seperti yang kita tahu, Surabaya melakukan kerja sama Sister City dengan Kota Kochi, China. Seharusnya kita meniru kedisiplinan orang – orang yang ada disana. Jika kita ingin meniru kedisiplinan itu tentu saja tidak mudah. Oleh karena itu hendaknya kita mengubah dari karakter kita dahulu. |
| posted by Pr_@m! @ 8:25 PM |
|
|
|
|
| Grafiti itu Kotor ? |
“Graffiti ? Tulisan aneh yang ada di tembok – tembok itu kan ?” kata salah seorang teman yang saya mintai pendapat tentang Graffiti. Tapi, apa sih sebenarnya graffiti itu ? Kalau kita buka kamus bahasa mungkin agak bingung menjelaskannya, graffiti berasal dari kata graphium, grapheion, graffito yang artinya menulis di dinding. Masih bingung ? Coba anda ambil motor atau mobil dan langsung keliling kota Surabaya tercinta ini. Nah, saat lewat di Jalan Bumi indah tentu bisa melihat tulisan – tulisan di tembok. Atau di daerah Jalan Wijaya Kusuma , di bawah jalan layang banyak gambar – gambar dari aerosol yang bentuknya unik. Nah, itu Graffiti.
Jorok dan membuat kotor kota ? Vandalisme ? Mungkin iya. Lho kok mungkin ? Sebab, tidak semua sependapat dengan anda. Bagi para bomber (sebutan untuk para pembuatnya) yang namanya graffiti itu adalah salah satu bentuk seni yang malah mengindahkan kota. Dibilang seni, pembuatan graffiti bukan seperti mencoret – coret dinding di belakang toilet sekolah. Namun, graffiti dihasilkan dengan perencanaan yang matang dan kombinasi pewarnaan yang seindah mungkin.
Tidak hanya itu, bahkan melalui graffiti mereka bisa ikut mengungkapkan kepeduliannya terhadap bencana dengan tulisan –tulisan. Lihat saja bagaimana mereka turut peduli bencana yang menimpa Aceh dan Nias. Mereka langsung mem,buat tulisan keprihatinan mereka, salah satunya ‘GOD BLESS INDONESIA’.
Gambar atas adalah salah satu graffiti yang ada di Surabaya. Bagus bukan ? Di foto bawah ada tulisan orang yang tak bertanggung jawab dengan mencoret – coret jembatan tanpa memperdulikan estetika. Jika dibiarkan Surabaya mungkin akan terus semrawut. Lain halnya dengan graffiti yang indah dan menarik.
 |
| posted by Pr_@m! @ 8:21 PM |
|
|
|
|
|
